Goresan Pena Pemula

Ruang berbagi wawasan dan kehangatan

Senin, 20 Mei 2024

Energi Kita Terbatas, Gunakan dengan Pantas

© Wim van't Einde

Ada asumsi seperti ini: Manusia sejatinya bisa terus berpikir atau membuat keputusan tanpa sedikit pun menguras kekuatan psikis.

Kenyataannya, banyaknya keputusan yang bisa kita ambil dalam sehari ada batasannya.

Otak kita di-reset saat bangun tidur.

Dan saat itulah otak kita bekerja sebaik-baiknya.

Sejak kita membuka mata, banyak sekali keputusan yang harus dibuat.

Yang sederhana seperti kapan harus mencuci pakaian, menyiapkan lauk, atau membersihkan rumah.

Sedangkan yang lebih serius bisa jadi ketika mesti menyikapi peralihan besar dalam hidup, seperti memasuki masa pensiun atau beradaptasi dengan lingkungan baru pasca dihantam musibah.

Namun, ada sebagian orang yang mengawali hari dengan mengecek media sosial.

Orang-orang ini memforsir energi mereka untuk hal-hal yang kurang penting.

Padahal, otak sedang berada dalam kondisi puncak.

Akibatnya, begitu tiba waktunya untuk membuat keputusan penting, tidak ada lagi energi yang tersisa, sehingga berujung pada salah langkah.

Katanya, pikiran dan tindakan kita di pagi hari akan menentukan semua hal di sisa hari itu.

Jadi, membuka hari dengan diliputi cemas dan khawatir akan membuat suasana hati kita menjadi negatif pula sepanjang hari.

Karena itu, mengatur energi mental secara efisien bisa membuat hari yang sama jadi jauh berbeda.

Mulanya mungkin sulit untuk melihat perbedaan antara orang-orang yang tahu konsep ini dengan yang tidak.

Tapi setelah hari berganti bulan, dan bulan berganti tahun, hasilnya akan terlihat nyata.

Sebagai presiden, Barack Obama membatasi pakaian sehari-harinya dengan mengenakan setelan jas abu-abu atau biru saja.

Dia ingin menghemat energi dalam mengambil keputusan demi isu-isu yang lebih mendesak.

Sundar Pichai, CEO Google, menjalani rutinitas pagi yang sederhana.

Harinya dimulai dengan sarapan kaya protein.

Dia juga tidak langsung membuka HP atau email demi menghemat energi yang dibutuhkan untuk berpikir kritis di sisa hari itu.

Keduanya sama-sama bijaksana dalam mengelola energi.

Nah, alangkah baiknya kalau kita juga menggunakan energi dengan bijaksana untuk hal-hal yang lebih pantas agar hari-hari kita lebih bermakna.

Mudah-mudahan kita bisa lekas bertemu di puncak kesuksesan masing-masing. We can do it

Label:

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home