Cara Mengelola Waktu yang Efektif
Belakangan ini, seiring menjalani keseharian yang saya curahkan untuk menulis, saya banyak mengetes jam-jam paling produktif untuk ngeblog.
Dini hari, pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari.
Dengan membagi jadwal menulis ke dalam lima blok ini, saya menyadari ternyata waktu pagi hari (sekitar jam 8 sampai jam 10 pagi) adalah waktu yang paling pas untuk menulis.
Waktu terbaik berikutnya adalah sore hari, selanjutnya adalah dini hari, lalu malam hari.
Menulis di siang hari justru saya rasa paling berat.
Berkat eksperimen pribadi ini, saya sekarang lebih banyak melakukan kegiatan blogging di pagi hari.
Bila saya ingin menulis lebih banyak, saya manfaatkan kesempatan di sore hari.
Saya juga suka menulis di akhir pekan, apalagi Minggu pagi.
Singkat kata, saya termasuk tipe orang yang mudah fokus saat pagi dan sore.
Kondisi ini ternyata sesuai dengan teori Shion Kabasawa.
"'Morning Golden Time' meningkatkan efisiensi kerja hingga tiga kali lipat. Periode dua sampai tiga jam setelah bangun tidur disebut sebagai 'waktu emas otak' karena pada saat itulah otak paling aktif. Apa yang Anda lakukan selama periode ini menentukan kuantitas dan kualitas tugas-tugas Anda pada hari itu."
Dari teori ini, bisa saya simpulkan kalau waktu terbaik bagi saya untuk berolahraga adalah di siang hari.
Tugas-tugas administrasi juga lebih baik dikerjakan di siang hari.
Distribusi waktu dengan cara seperti ini sungguh amat efektif.
Di pagi hari, saya berusaha untuk membatasi diri dari gangguan orang-orang di sekitar.
Baik dalam bekerja atau berbisnis, memang idealnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang paling mendesak ketika konsentrasi kita sedang prima, lalu mengerjakan hal-hal yang bersifat repetitif ketika konsentrasi kita sedang menurun.
Tugas yang repetitif dapat meningkatkan kembali daya fokus kita, sehingga lebih mudah untuk bisa kembali ke pekerjaan yang penting.
Tapi ini cuma contoh dari saya.
Setiap orang punya ritme fisik dan mental yang berbeda.
Cobalah bereksperimen untuk mencari tahu aktivitas mana yang paling cocok diterapkan pada waktu-waktu tertentu.
Jadi, yang terpenting di sini bukan soal menjadi morning person atau night person.
Ini sama sekali tidak penting.
Sebaiknya jangan langsung meniru orang lain begitu saja.
Tentukan tugas yang tepat untuk waktu yang tepat.
Maka kita akan mendapatkan lebih banyak waktu luang.
Jika kita melakukan tugas-tugas sederhana saat otak dalam kondisi prima dan yang kritis ketika otak melemah, kita takkan mencapai hasil yang memuaskan.
Intinya, sangat penting untuk memahami kemampuan kita sendiri.
Hal ini juga berlaku untuk hal-hal lain dalam kehidupan kita.
Mudah-mudahan kita bisa lekas bertemu di puncak kesuksesan masing-masing. We can do it.
Label: Curahan Hati
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home